Rusia akan membeli "tank lapis baja"

“Tangki apung”, bernama Antansena, mulai diproduksi pada tahun 2016. Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryakudu menyatakan bahwa peralatan militer akan masuk ke operasi uji coba mulai tahun 2019. Ini sudah diminati: 100 buah dipesan oleh Uni Emirat Arab. Federasi Rusia juga berencana membeli tank.

Tujuan dari tangki kapal

Komunitas dunia diberitahu tentang proyek X18 Tank Boat (nama kedua adalah FSV) pada tahun 2015. Pertama, para pengembang mengatur tampilan model komputer kapal. Peralatan militer dirancang untuk mengatur pasukan darat yang mendukung penembakan yang kuat dan melakukan operasi militer bersama mereka. Keuntungan dari mesin Indonesia adalah memiliki rancangan kecil. Ini akan memungkinkannya mendekati garis pantai. "Floating tank" dapat secara efektif menjalankan tugas tempur pada patroli.

Mesin untuk patroli dan pendaratan pasukan

Antansena adalah kapal katamaran semua-komposit. Panjang kendaraan tempur adalah 18 meter, dan lebarnya 6,6 meter. Dari uraian teknis model tersebut, disimpulkan bahwa ia dilengkapi dengan dua mesin diesel, yang masing-masing dilengkapi dengan dua meriam air. Kecepatan maksimum kendaraan adalah 74 km / jam (40 knot). Boat-tank (dengan kecepatan rata-rata 30 knot per jam) dapat berjalan dalam mode navigasi otonom hingga 350 mil. Jika kecepatan dikurangi menjadi 9 knot (sesuatu seperti ini diperlukan untuk mode patroli), maka mobil dapat menempuh 900 mil tanpa pengisian bahan bakar. Antansena menampung 26 orang. Ini berarti bahwa tank-boat dapat digunakan untuk operasi amfibi.

Pabrikan perahu-kapal melengkapi mesin dengan Cockerill CT-CV 105HP, kaliber 105 mm. Musuh bisa dipukul pada jarak 10 km. Senjata bantu akan menjadi senapan mesin kaliber besar pada remote control.

Salah satu kelemahan dari kendaraan tempur adalah baju besi yang lemah. Ini dapat melindungi awak hanya dari peluru yang memiliki kaliber kecil dan menengah.

Mengapa "tangki apung" dikembangkan di Indonesia?

Tidak ada yang mengejutkan dalam kenyataan bahwa tangki perahu dikembangkan khusus di Indonesia. Tidak ada wilayah daratan, tetapi, seperti diketahui, ada lebih dari 17.000 pulau di negara ini. Oleh karena itu kebutuhan akan mesin jenis ini: penjaga pantai negara telah lama membutuhkan "tangki apung". Seringkali separatis lokal bersembunyi di pulau-pulau kecil di mana mereka sulit dijangkau. Dengan munculnya teknologi yang begitu hebat, pelanggar akan mengalami kesulitan.

Tonton videonya: Filipina " KESAL " dilarang Amerika beli kapal selam Rusia (April 2024).