Atas perintah Amerika, para ilmuwan dari Australia telah mengembangkan obat inovatif yang dapat meringankan penderitaan prajurit yang terluka dalam pertempuran. Para ahli mengatakan bahwa hal itu dapat mencegah kehilangan darah dan kerusakan sel-sel otak. Ini juga memiliki efek sedatif, yang akan menghindari kejutan yang menyakitkan.
Pengembangan obat
550 ribu dolar AS dialokasikan untuk pembuatan obat baru yang fundamental. Penciptaannya melibatkan para ilmuwan dari Divisi Kedokteran Tropis dan Kesehatan di Universitas James Cook. Pengembangan obat membutuhkan waktu tujuh tahun.
Jam Emas tidak berfungsi
Alat baru harus diterapkan dalam 10 menit pertama setelah cedera. Dokter mengatakan bahwa "jam emas" tidak berfungsi dalam pertarungan yang sulit. Sebagai contoh, selama pertempuran di Afghanistan dan Irak, lebih dari 80 persen kematian terjadi pada setengah jam pertama sebelum tentara diangkut ke rumah sakit. Tentara bisa selamat jika mereka diberi bantuan medis segera.
Para ilmuwan mengatakan bahwa tindakan kedokteran modern ditujukan pada satu hal. Mereka mengurangi kehilangan darah, atau membantu menghilangkan cedera otak traumatis. Jika obat itu dapat menyelesaikan kedua masalah, maka sejumlah besar nyawa manusia dapat diselamatkan.
Aksi obat baru
Bantuan harus diberikan dalam dua tahap. Dosis pertama harus dimasukkan segera setelah cedera. Dia akan dapat menghentikan pendarahan yang berat dan menyelamatkan otak dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Suntikan kedua akan menormalkan dan menstabilkan kondisi orang yang terluka, serta meningkatkan waktu yang ia bisa tahan tanpa bantuan medis.
Cairan harus disuntikkan ke dalam darah atau sumsum tulang. Ini akan meredakan peradangan dan mempercepat pembekuan darah, serta mengurangi pengeluaran energi yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan hidup.
Para ilmuwan mengatakan bahwa pengobatan inovatif akan tersedia untuk warga sipil. Obat baru akan menjadi terobosan nyata dalam kedokteran modern.