Setelah insiden tragis di langit Suriah, yang menyebabkan hilangnya pesawat pengintai Rusia dengan lima belas anggota awak, sistem rudal anti-pesawat S-300PM dipindahkan ke Rusia dari sini.
Setelah itu, intensitas penerbangan penerbangan Israel di sepanjang jalur udara Suriah berkurang secara signifikan. Selain itu, Israel belum meluncurkan satu serangan bom roket terhadap benda-benda di wilayah Suriah selama sebulan terakhir.
Tidak hanya para ahli di Rusia, tetapi juga para ahli asing menghubungkan pengekangan seperti Pasukan Pertahanan Israel dengan ketakutan militer untuk masuk ke zona penghancuran sistem pertahanan udara modern. Masing-masing dari tiga batalyon S-300 yang dikerahkan pada 8 Oktober memiliki delapan peluncur yang menjamin kekalahan beberapa sasaran udara sekaligus.