Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menganggap kebuntuan bersenjata di Tenggara Ukraina sebagai aktif. Demikian kata Asisten Sekretaris Jenderal untuk Urusan Politik, Miroslav Jenca, dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan organisasi tersebut.
Menurutnya, konfrontasi tidak bisa disebut tidur atau dihentikan. Ini dibuktikan dengan insiden yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Dia mencatat bahwa bentrokan ini, yang terjadi di pusat Eropa, terus-menerus menyebabkan kematian orang.
Jenca mendesak dengan mendesak untuk menyepakati langkah-langkah tambahan dan untuk membentuk rezim gencatan senjata yang stabil dan tidak dapat dipulihkan. Jenca juga mengumumkan bahwa situasi yang tidak stabil di sepanjang garis kontak berdampak buruk pada situasi sosial ekonomi dan infrastruktur yang runtuh.
Pada akhir Januari 2018, menjadi jelas berapa banyak orang yang tewas dalam bentrokan di Donbass. Dari April 2014 hingga Desember 2018, sekitar 12,8 hingga 13 ribu orang hilang.
Konfrontasi bersenjata di Donbass telah berlangsung selama lima tahun. Pada April 2014, otoritas Ukraina meluncurkan operasi militer terhadap DNR dan LC yang tidak diakui, yang menyatakan kemerdekaan. Pada musim semi 2018, format operasi diubah, kendali atas implementasinya dipindahkan ke Angkatan Bersenjata Ukraina (MAT).